Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan

Judul Buku : Warehouse Management A Complete Guide to Improving Efficiency and Minimizing Cost in the Modern Warehouse 2nd Edition , Chapter 5Picking Strategies and Equipment (Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan)

Penulis             : Gwyne Richards

Pemaparan

Salah satu pekerjaan operasional gudang yang menguras biaya cukup besar dalam proses picking atau pengambilan barang di gudang. Srategi dalam pengambilan barang yang tujuan akhirnya adalah mengurangi waktu yang dpakai dalam mengambil barang (travel time).

Banyak kepala gudang yang melihat bahwa otomatisasi adalah solusi terhadap masalah pengambilan barang di gudang tanpa menerapkan hal dasar seperti analisis ABC (activity-based-costing) dan/atau pengelompokan pemesanan. Metode dasar seperti pengelompokan, rute pengambilan barang, pemilihan peralatan yang tepat, dan proses yang terdokumentasi akan membantu dalam meningkatkan efisiensi pengambilan barang.

Dalam pembahasan berikut kita akan membahas 3 (tiga) strategi pengambilan barang yang terjadi di dalam gudang, yaitu : (1) Picker to Goods, (2) Goods to Picker, dan (3) Automated Picking.

1. Picker to goods

Mayoritas warehouse dengan otomatisasi minimal akan menggunakan metode ini.

– Pick to order

Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan dalam gudang. Petugas gudang mencari barang sesuai order dan berjalan ke lokasi penyimpanan, mengambil barang sampai seluruh order telah dilengkapi.

Keuntungan dari metode ini adalah meminimalisir kegiatan handling karena barang berpindah dari tempat penyimpanan sampai dengan pengiriman dengan 1 (satu) kali penanganan. Kelemahan metode ini adalah jika pesanan dalam SKU (Stock Keeping Unit) yang banyak dan jarak antar tempat pengambilan cukup jauh akan dapat meningkatkan beban pekerja.

– Batch picking

Batch picking adalah metode dimana petugas gudang berjalan ke tempat penyimpanan dan mengambil produk untuk beberapa order dalam waktu yang sama, kemudian menempatkan pada tempat tertentu berdasarkan order.

Kelebihan dari metode ini adalah berkurangnya waktu dan jarak tempuh operator (karena setiap berjalan mengambil beberapa order sekaligus untuk item yang sama) dan meningkatnya akurasi dalam proses alokasi daln pengambilan barang. Kekurangan metode ini dimana tidak selalu mengutamakan pemesanan barang yang time-sensitive , artinya semua order diperlakukan sama tanpa ada prioritas.

– Zone picking

Dalam metode ini, produk dikelompokkan dalam area tertentu dalam gudang dan setiap petugas ditugaskan per area secara spesifik dan hanya diperbolehkan mengambil barang dalam area tersebut. Keuntungan dari metode ini adalah meningkatnya kecepatan pengambilan barang karena beberapa jenis barang dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan. Kekuragannya adalah kemungkinan terjadi bottleneck dalam oengambilan barang.

– Wave picking

Metode wave pcking ini menjadwalkan pengambilan barang dalam waktu kerja tertentu yang spesifik dalam satu hari kerja. Penjadwalan pengambilan barang dapat disesuaikan dengan kedatangan kendaraan, pergantian shift kerja dan lain-lainnya.

Kekurangan dari metode ini (dan menjadi kekurangan metode lain) adalah perlunya pengecekan ulang dalam kode produk dan jumlah produk yang diambil.

2. Goods to picker

Metode goods to picker, jika dibandingkan dengan metode picker to goods meimiliki banyak keuntungan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang dikehendaki oleh perusahaan. Goods to picker adalah menyesuaikan area tempat penyimpanan dengan area kerja petugas gudang (pick face area), sehingga petugas tidak perlu berjalan berkeliling area gudang.

Strategi Pengambilan Barang dalam Operasional Pergudangan

Beberapa keuntungan terebut adalah sebagai berikut.

– Mengurangi waktu tempuh yang dilakukan operator dan secara tidak langsung mengurangi beban kerja operator

– Mengurangi footprint petugas dalam sistem gudang

– Seleksi barang yang lebih cepat dan teratur

– Meningkatkan akurasi dalam pemesanan dan pengambilan barang di gudang

– Tingkat utilisasi ruang kerja yang lebih baik

– Meningkatkan efisiensi dari SKU yang dipakai dalam gudang

3. Automated Picking

Jika kebutuhan Perusahaan adalah peningkatan kecepatan, akurasi, dan produktifitas maka pilihan dapat mengarah kepada otomatisasi. Operational warehouse dengan volume yang tinggi semisal dengan jumlah mencapai ribuan (atau lebih) karton per hari adalah tipe operasional yang dapat dipertimbangkan menggunakan metode ini.

Beberapa Keuntungan metode Automated Picking adalah :

– Meningkatkan utilisasi space

– Dapat beroperasi dengan system very narrow aisle

– Untuk warehouse dengan suhu beku (frozen) akan menghemat biaya konsumsi energy

– Full tracking melalui aplikasi WMS

– Dapat beroperasi 24/7/365 dibandingkan dengan penggunaan tenaga manual.

————–

Analisis

Dari penjabaran secara singkat di atas dapat dilihat bahwa pemilihan strategi pengambilan barang paling tidak bergantung pada beberapa hal berikut :

– Volume in/out barang dari/ke gudang

– Karakteristik barang yang dih handle, mis : full pallet, piece pick, layer pick, carton pick.

– Skala ekonomi perusahaan.

– Rencana operasional perusahaan ke depan.

Implementasi strategi pengambilan barang di gudang ini pun cukup vital dan dikatakan pada buku tersebut merupakan aktifitas yang mengeluarkan biaya yang tinggi. Perusahaan dapat mulai menganalisis strategi pengamblan barang pada operasional gudang saat ini, melihat ruang untuk melakukan optimalisasi untuk memunculkan keunggulan kompetitif dari Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Langkah untuk berikut ini bisa sebagai acuan bagi perusahaan / industri dalam memnentukan strategi pengambilan barang di gudang.

– Menentukan metode yang akan dipakai dalam pengambilan barang, baik itu picker to goods atau goods to picker.

– Melakukan pemetaan layout gudang agar utilisasi gudang efektif dan efisien

– Menentukan handling equipment yang sesuai dengan karakteristik dan sistem pengambilan barang di gudang

– Melakukan implementasi dan evaluasi dari sistem pengambilan barang di gudang. Dalam hal ini dilakukan analisa apakah sistem  sudah feasible atau belum.

—–

Paulus Oky Bangun – Junior Consultant

Reshare By : Rakgudangheavyduty.com

Oleh Tim RAJA RAK INDONESIA

Rak Gudang Heavy Duty